Lencana Facebook

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 20 Mei 2012

Gesekan Beo #10



bibir retak pada bibirmu yang gemetar
malam hanyalah sepi dalam kesia-sian ingin
dan angan yang meronta pada dingin
maka pada lelapmu tubuhku melembab jua

19 Mei 2012

Beranda Sunyi NaziL
#Senampan Cinta Selendang#


Gesekan Beo #9


Hadirku kau bilang jarum jam yang patah
Menjerit di malam asing memecah lencong menara
            Sia-sia dan terserak












Di udara awan legam menyulut api di ulu gunung
Kau berteriak dari puncaknya memanggilku
yang retak yang habis terlumat pertemuan

telanjang kakiku berlari mengejar waktu
di bibir lonceng di senar-senar biola sayangmu


aku hadir saat suaramu lenyap saat lonceng
dan biolamu mengabu di udara menimbun dadaku
            yang bara

aku sendirian menggali kuburan
di tanah yang bernama kenangan
lalu malam menendangku
angin melempar kesakralan puisi
dan kata-kata berkerumun
merobek-robek seluruh hartaku

aku kalah dengan sehelai nyanyian
            biolamu

Blandongan,  16 Mei 2012
Beranda Sunyi NaziL

Gesekan Beo #8




Cintaku,
Biarkan aku belajar menjadi imammu
tuntunlah aku dengan doa-doamu
yang tak berbatas waktu
aku mencintaimu
dengan ciuman doamu

Mei 2012


Beranda Sunyi NaziL

Gesekan Beo #7



#
tidak jarang, karena cinta
anginpun membakar cemburu
bukan main derasnya


##
semakin absurd saja kabar angin di rimbun pohon cintaku
angin dari manakah yang hendak menggugurkar daun-daun
padahal musim belum mengantar tanda dan isyarat berganti


Dunua Sunyi, Mei 2012

Beranda Sunyi NaziL

Gesekan Beo #6



ada apa dengan lebah-lebah di taman itu
berkerumun semacam musyawarah genting
padahal bunga-bunga masih segar dan menawan
matakukah yang sudah suram karena madunya?

duh, lenganku berdarah lagi rupanya
nyeri tersenyum dari jarak yang tak kupahami
jarak yang tiba-tiba saja membentang usai gerimis
bermanik-manik bening di rambutnya

terbanglang jauh, terbanglah sayap-sayapku
awasi duri-duri yang menusuk lenganku
biar darah tak juga muncrat dari lengan yang lain
sebab aku sudah lemah meski berdaya atas syair

dan kata-kata serupa air, api dan angin
jauh sebelum kehadiran itu sayap-sayap sudah terbang
lebih jauh dari bayang-bayang angan sialan
tetapi kini, nyanyian sunyi mendekap sayapku

20 April – 20 Mei 2012

Beranda Sunyi NaziL

Jumat, 18 Mei 2012

Gerimis Part 1

Beranda Sunyi NaziL


Gerimis Part 1

Gerimis pagi
Senyum merayap pada perbatasan cemas
Menepis dingin laut yang selimuti tubuh
Oh. . . .
Ilalang memberi tanda
Kita sampai pada pertemuan antara gerimis dan amis

13 Mei 2012 

Gesekan Beo #5



sejak pagi ini,
dinding yang aku susun dengan kulit-kulit yang terkelupas
dari bibir dan lidahku, runtuh menyentuh tanah,
menayatu pada muasal: serpihan terhempas tiupan asing.
bara yang berkobar padam terpendam hujan batu-batu
sungai tempat mengalirkan keresahan dan ketakutan
menjelma lorong sempit dan curam, ah jadi jurang rupanya

tetapi, jalan-jalan masih banyak arahnya
tikungan-tikungan itu terlampau tajam menanti di ujung
ya, mestinya aku lari tanpa menoleh dan terus lari
sampai jalan-jalan tak meiliki tikungan tajam.
dan saat itu hanya ada satu nama, pusara milikku.

Namun sebelum kecupan menempel kening nyawaku
Akaan kutulis surat padanya yang memiliki bunyi
Untuk sebuah tembang kepulangan berwangi kembang kamboja

Mei 2012


Beranda Sunyi NaziL

Gesekan Beo #4



sebuah malam sebuah ruang tamu 
sepasang lengan bersebelahan hanya lain warna
tarik menarik yang selalu gagal tergandeng
ada yang lain dari bibir kata-kata mengalir

"ah, itu hanya halusinasi mata mengantuk"
sulit dipercaya, sebab terdengar bisikan lain
dari balik pintu yang patah gagangnya
benarkah yang datang itu isyarat dan tanda?

"aku tak mau berpura-pura" kalimat itu jatuh

"baiklah" biar aku saja yang disini.

Rapuh bibirmu menetaskan sedaun pandan
“ Biar saya saja yang disini, lalu kamu disana
dan kita sama-sama tau tentang keadaan kita masing-masing”

“selalu ada tikungan pada setiap jalan yang memanjang,
antara jalan-jalan kita masing-masing sudah dekat pada sebuah tikungan,
tenanglah dulu tak baik tergesa-gesa, mari minum air di gayung yang sama,
sembari melepas nafas lelah yang terlampau sengau, lalu kita kembali
untuk sampai pada tujuan. ah, bukankah setiap jalan sudah memiliki takdir
masing-masing. hampir aku melupakannya.“

Mei 2012

Beranda Sunyi NaziL

Gesekan Beo #3



Aku melihat mata mereka
Memuntahkan kata-kata
Membakar puisi
Mengobarkan nyala
Cintaku padamu

Ada risau cemas meremas dadanya
Menjeritkan nama dan galauku

Aku melihat kebencian di wajahnya
Aku menikmati setetes keringat
Menetas dari keningnnya
Memabukkanku pada puisi

Mei 2012

Beranda Sunyi NaziL

Gesekan Beo #2


               
mula-mula hanya daun resah disaput angin gerimis
burung beo basah di ranting yang retak dan rapuh
sayapnya tergores pun daun mengecupnya mesra

ada yang hadir rupanya,
berbisik "impian menanti kalian"

selembar ilalang di tepi jalan
melambaikan hijaunya kenangan

“beo, gerimis terasa asin dikelopak matamu”
desau angin di daun telinga beo yang sendu

Kebun Laras, 16 Mei 2012

Beranda Sunyi NaziL

Gesekan Beo #1


beo, bisikkan kalimatku ini pada yang setiap padamu,

"dalam-dalam aku meletakkan sentuhan jemari angin nafasmu
sampai di dasar di palung sepi tanpa huru burung pagi
apa kau nyaman istirah pasrah dengan denyut lukaku?"

beo,dengan senar-senarmu aku dentingkan segala bunyi
lewat bibir-bibir musim mengecup gunung, lautan biru
dari bara magma dan gelombang badai aku menjadi
hanya pada tangan yang mencipta nada di tubuhmu

beo, siramkanlah secawan anggur surga pada senarmu
dengan jari-jari dari tanganku yang gemetar dan subur
di punggung dan lehernya yang segera di pelukku

setelah pertemuan, pagi di Kebun Laras, 14 mei 2012

Beranda Sunyi NaziL

Ambang April

Beranda Sunyi NaziL


Ambang April
            Antara jarak dan usia rindu
            Kita tenggelam diantaranya Sayang. . .
            Menggenapi usia kerinduan pun pada musim yang selalu berganti
Mengeja lekuk alismu pada sejengkal almanak yang menunggu tagihan uang bulanan 
Yah...terkadang kita lupa dengan kewajiban
            Kebutuhanpun mencekik kenyataan
O, inikah April?
Tetap dalam penantian yang tak kunjung usai
Seperti usia rindu yang mengatasnamakan cinta

9 April 2012 Djogja

Kamis, 17 Mei 2012

Beo Part 1

BEO Part 1
Nazil Osing
Beo Pada sebuah Sajak Kecil
Nazil Osing

Adalah jiwa
menyentuhku dengan perlahan sembari kau membisikkan Citamu
"Jelmalah Aku pada setiap gesekan Beo"
Seekor burung mungil dan mendesah kecil buatku
aku pun sudah siap, tinggal mengenakan alas kaki,
kemudian pergi untuk mewujudkan mimpi setiaku padamu dalam latihan yang sederhana
bibirku tak biasa melumat kata demi kata yang menenangkanmu
dan jemariku terlalu kecil untuk merangkul inginmu

Pada suatu hari tentu kuberikan sesuatu agar kau tak sia-sia menghadirkan burung jantan untukku

Akupun berbuat untuk menaklukkan kejemuan,
Menanggalkan kenangan yang memberi arti kehadiran kita.

Seekor burung jantan hadir
Setia menemani disetiap adaku
         Diam-diam dalam kesunyianku
"aku tak lain untuk membuatmu tersenyum lepas"
terasa benar : Beo tak lain milik kita


April 06 2012
Pada malam aku mengatupkan diri disetiap bunyi Beo

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More