Lencana Facebook

Minggu, 08 Januari 2012

Akhir Desember

catatan

Tulisan Kecil
Barangkali ini malam yang menenggelamkan masa silam yang sekian lama  menyerta pada perjalanan hidup. Malam ini tak sedikit yang merayakan tahun baru. Inbook saya hampir tidak memuat sms masuk, dan semua sms yang masuk mengucapkan “Happy New Year”. Yah.. mungkin hal itu bentuk peringatan menjelang tahun 2012. “2012 yang katanya akan ada kiamat kok malah dirayakan, piye toh”, ini salah satu komentar dari teman saya. “maka dari itulah kita merayakannya karena akan kiamat”, serobotan ku mengomentarinya, akhirnya tertawa juga kami dalam satu ruang tak beratap. Malam ini kita mempersiapkan tempat bakaran, kita kan membakar segala keburukan selama setahun yang lalu yang disimbolkan membakar jagung bersama-sama. Ada juga yang berkomentar salah seorang teman saya yang tidak lama baru putus dengan pacarnya, “hore..bakar jagung, kita akan memeriahkan malam ini dengan berkumpul bersama dan makan bareng dikos”, “Yah, yang masih ada dikos dan ikut serta bakar jagung bareng adalah mereka yang jomblo”, “Waauuu,,,, nyikat sekali komentarmu, “jomblo” hahaha”, siperiang melompat-lompat tertawa karena sedih barangkali masih jomblo.
            Malam ini saya memilih untuk menyendiri dipojok kamar, tempat dimana saya  merebahkan diri. Tak satu orangpun yang dapat menemui, mungkin saja saya ingin menemui seseorang yang mustahil saya temui. Entahlah rasa ingin selalu menemuinya itu selalu ada, namun sayang semua dibatasi. Bisa saja karena keinginan saya untuk menemui seseorang itu adalah sesuatu yang tidak diinginkan olehnya. Lagi-lagi setiap diam dan sepi ku selalu dihantui oleh perasaan. Apakah salah jika saya merasa nyaman dengannya?, yah pertanyaan ini tentu jawabnya” kamu siapa, kamu kan sudah ada yang punya” kalimat itu selalu mengasah fikiranku. Apakah yang berbicara seperti itu tau perasaanku?, tentu tidak. Bicara saja licin, tanpa berfikir. Baiklah, perempuan seperti saya memang tak layak dikenal. Padahal saya tak ingin dikenal oleh siapapun, hanya saja saya inging menjalin komunikasi dinamis dengannya saja banyak pertimbangan, yang ini kek, itu kek. Wah memang sulit memberikan pemahan bagi lingkungan. Apa sih salahnya jika saya dekat dengannya, berdua dengannya, makan bareng dengannya? Toh juga tak merugikan orang lain. Atau karena dia sudah pernah punya pacar, begitu? Yah mungkin saja, dia selalu menjaga jarak dengan saya lantaran tidak enak dengan mantannya. Baiklah apa boleh buat, perempuan seperti saya yang selalu ingin banyak tahu tentang apa yang dimilki.
            Saya selalu takut ketika merasa sendiri dan sepi. Ini karena mungkin saya lebih banyak berkumpul-kumpul dengan teman-teman saya, keluarga saya yang lebih dari 5 orang ketika kami berkumpul di ruang keluarga rumah kontrakan saya dikampung. Setiap saya merasa sepi, selalu ingat Ibu, Ayah dan Mbah saya yang tidak lama sudah meninggalkan semuanya untuk selamanya. Barangkali ketiga orang tersebutlah yang banyak berpengaruh pada kehidupan saya.
            Tepat setelah saya mengguyurkan air pada sekujur tubuh yang belum mampu berbuat apa-apa, setelah itu hp kecil saya berbunyi. “ini pasti telfon dari Ibu”, “Nak, maafkan Ibumu ya,belum bisa mengirimmu uang makan selama 5 bulan”, “seharusnya saya yang meminta maaf padamu Bu,karena saya belum bisa membuatmu tidur pulas tanpa beban apapun”, “malam ini kamu tak perlu keluar, karena malam ini pasti rame diluar sana”, “enggeh Bu, ibu lanjutkan bekerja ya..saya akan mandi”. Sengaja saya berkata seperti itu, karena saya tak mampu mendengar Ibu yang selalu meminta maaf pada saya karena hal yang sepeleh bagi saya. Bertahan hidup bagi saya salah satu usaha untuk berbuat akan kelangsungan hidup. Baiklah akan saya akhiri catatan saya malam ini, teman-teman sudah menunggu saya untuk jadi tukang bakar jagung khusus malam ini.

21:24_12 31 2011-12-31 Yogyakarta

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tuls Komentar...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More