BEO Part 1
Adalah jiwa
menyentuhku dengan perlahan sembari kau membisikkan Citamu
"Jelmalah Aku pada setiap gesekan Beo"
Seekor burung mungil dan mendesah kecil buatku
aku pun sudah siap, tinggal mengenakan alas kaki,
kemudian pergi untuk mewujudkan mimpi setiaku padamu dalam latihan yang sederhana
bibirku tak biasa melumat kata demi kata yang menenangkanmu
dan jemariku terlalu kecil untuk merangkul inginmu
Pada suatu hari tentu kuberikan sesuatu agar kau tak sia-sia menghadirkan burung jantan untukku
Akupun berbuat untuk menaklukkan kejemuan,
Menanggalkan kenangan yang memberi arti kehadiran kita.
Seekor burung jantan hadir
Setia menemani disetiap adaku
Diam-diam dalam kesunyianku
"aku tak lain untuk membuatmu tersenyum lepas"
terasa benar : Beo tak lain milik kita
April 06 2012
Pada malam aku mengatupkan diri disetiap bunyi Beo
![]() |
Beo Pada sebuah Sajak Kecil Nazil Osing |
Adalah jiwa
menyentuhku dengan perlahan sembari kau membisikkan Citamu
"Jelmalah Aku pada setiap gesekan Beo"
Seekor burung mungil dan mendesah kecil buatku
aku pun sudah siap, tinggal mengenakan alas kaki,
kemudian pergi untuk mewujudkan mimpi setiaku padamu dalam latihan yang sederhana
bibirku tak biasa melumat kata demi kata yang menenangkanmu
dan jemariku terlalu kecil untuk merangkul inginmu
Pada suatu hari tentu kuberikan sesuatu agar kau tak sia-sia menghadirkan burung jantan untukku
Akupun berbuat untuk menaklukkan kejemuan,
Menanggalkan kenangan yang memberi arti kehadiran kita.
Seekor burung jantan hadir
Setia menemani disetiap adaku
Diam-diam dalam kesunyianku
"aku tak lain untuk membuatmu tersenyum lepas"
terasa benar : Beo tak lain milik kita
April 06 2012
Pada malam aku mengatupkan diri disetiap bunyi Beo
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuls Komentar...